Minggu, 25 November 2012
Jumat, 19 Oktober 2012
Pointless
Many things are changing lately.. Winds are blowing so much in a different way, the
way I think and the way I feel, may now has changed a lot.
Then... I may realized, you may finally realized.
That we're broke the ribs we used to be fixed.
We done the deal we shouldn't done
We hold out our natural instinct
We, aren't the way we are we anymore.
Then... I may realized, you may finally realized.
That we're broke the ribs we used to be fixed.
We done the deal we shouldn't done
We hold out our natural instinct
We, aren't the way we are we anymore.
I guess I just have to runaway.
Selasa, 16 Oktober 2012
-
I want to rip out your brain, stripping every thought of me
Analyzing which way you've gone too far
Which part my big eyes placed?
Which part the thought of me infected your every move?
How the way you got me into this?
When someone smile at you, do you remember my smile?
When someone ask, "have you eat anything today?", do you remember the way I used to asked you like that?
When your phone ring, do you hope it was me calling?
When the day become a lot like stiff, do you wish I was there beside you?
When you hear my voice, do you even miss me at all?
When theres a rain season coming, do you wish you curl up with me instead of wearing one of your sweater?
When someone laugh, do you remember the way I laughed?
When someone said my name, do you feel that pain?
and When you wake up, do you feel theres something missing quite big to distract you and make you cry?
and theres so much "do you" I wanted to ask you
but guess its unimportant
Clearly we're faraway and there's distance that I cant reach you out
Thankful for it so I cant stalked you like a freak show
Am I having a problem?
Its already 2 months I think, maybe more
And I don't see people like the way I see you
Not yet I meet someone quite warm like you
Don't see someone made me blossom that way you used to made me
Quite angry I miss you every seconds
Every thought of you, absorb me into old memories
Every pain you caused me, made me a little bit stronger than before
Maybe I do,
Love you too much.
Maybe I do,
Trying too much.
Maybe I do,
Look like a fool.
I feel attached on you.
--
Analyzing which way you've gone too far
Which part my big eyes placed?
Which part the thought of me infected your every move?
How the way you got me into this?
When someone smile at you, do you remember my smile?
When someone ask, "have you eat anything today?", do you remember the way I used to asked you like that?
When your phone ring, do you hope it was me calling?
When the day become a lot like stiff, do you wish I was there beside you?
When you hear my voice, do you even miss me at all?
When theres a rain season coming, do you wish you curl up with me instead of wearing one of your sweater?
When someone laugh, do you remember the way I laughed?
When someone said my name, do you feel that pain?
and When you wake up, do you feel theres something missing quite big to distract you and make you cry?
and theres so much "do you" I wanted to ask you
but guess its unimportant
Clearly we're faraway and there's distance that I cant reach you out
Thankful for it so I cant stalked you like a freak show
Am I having a problem?
Its already 2 months I think, maybe more
And I don't see people like the way I see you
Not yet I meet someone quite warm like you
Don't see someone made me blossom that way you used to made me
Quite angry I miss you every seconds
Every thought of you, absorb me into old memories
Every pain you caused me, made me a little bit stronger than before
Maybe I do,
Love you too much.
Maybe I do,
Trying too much.
Maybe I do,
Look like a fool.
I feel attached on you.
--
Jumat, 05 Oktober 2012
Miss(ed)
I miss sitting beside you.
Wrapping my hands around yours.
Laughing to your lame jokes.
Messing with your hair.
Listening to your bad singing.
Smelling your perfume.
Gazing at you.
Tickle fight with you.
Back hugging you.
Sleeping in your back.
Messing with your mood.
Sharing beverage with you.
Hearing your compliments.
Mad at you.
Calling you everytime.
Mingling my feet with yours.
Being awkward with you.
Crying because of you.
Missing you.
I miss(ed) you.
Selasa, 07 Agustus 2012
Sastra
Pemerintah baru mulai menyuarakan gemar membaca akhir-akhir ini. Tapi aku gemar membaca sejak 14 tahun yang lalu. Umurku 3 tahun. Dan aku gemar membaca. Hmmm bukan gemar membaca deng. Gemar melihat gambar, lalu jatuh cinta pada huruf.
Umur 4 tahun. Aku gemar membaca rangkaian huruf yang terdapat di dalam buku bergambar. Aku marah kalau sepupuku meminjam bukuku.
Umur 5 tahun. Aku suka membaca buku yang gambarnya sedikit. Buku pertama yang ku baca, buku paling istimewa. Ani takut dokter gigi. Berkat buku itu, aku jadi suka dokter gigi. Aku suka permen. Dan tiap bulan ke dokter gigi.
Umur 6 tahun. Aku suka ke Perpustakaan. Bukunya banyak. Berwarna. Bergambar. Hurufnya banyak. Rasanya seperti jatuh cinta kalau masuk ke Perpustakaan. Ah... Kamu tau rasanya kan?
Umur 10 tahun. Aku mulai baca teenlit. WOW. Ceritanya WOW. Aku suka. Dan aku mau jadi tokoh utamanya.
Umur 10,5 tahun. Aku makin jatuh cinta pada alfabet. A sampai Z. Aku selalu ingin merangkainya menjadi kata, kalimat, paragraf dan cerita yang utuh. Aku suka.
Umur 11 tahun. Aku belajar huruf. Merangkai dengan baik. Dan aku jadi kenal kamu. Sastra.
Umur 11,5 tahun. Halo kehidupan remaja. Hari-hari terasa mengasyikan untuk dirangkai jadi kata perkata. Tapi aku belum menemukan kesenangan yang dulu. Entah kenapa Sastra jadi memuakkan. Aku bosan. 10 tahun hanya mempelajari kata itu-itu saja.
Umur 12 tahun. Aku suka lagu. Aku suka lagu barat. Kata-katanya lebih bermakna daripada dari tanah air sendiri. Dan aku mulai suka..... bahasa Inggris.
Umur 13 tahun. Aku rasa aku jatuh cinta lagi. Aku mulai menulis alfabet A sampai Z. Tapi bukan A sampai Z yang dulu. Sekarang berbahasa lain. Bahasa Inggris. Tahun ini aku juga belajar bahasa Jepang. Tapi aku sukanya Inggris.
Umur 14 tahun. Kehidupan terasa lebih asyik untuk dijalani daripada untuk di tulis. Aku bosan dengan Sastra. Aku ingin menjalani hidup yang lebih bebas. Tanpa tulisan.
Umur 17 tahun. Kacau. Buram. Suram. Hancur. Aku putus dengan Sastra Inggris. Aku tidak bisa merajut hari-hari dengan Sastra Inggris. Mimpiku sudah tamat. Aku tetap suka Sastra. Tapi aku tidak mahir merangkai kata dengan bahasa tanah airku. Tensesku kacau kalau berbahasa Indonesia. Lama meninggalkan Sastra Indonesia membuatku iri. Orang-orang banyak berkicau di Twitter dengan bangganya, mengicaukan Sastra Indonesia. Aku ingin seperti mereka. Banyak kata yang ingin aku rangkai dari bahasa Indonesia. Tapi aku harus memulai dari nol lagi.
Ah... aku tidak mau mengulang dari umur 13 tahun lagi.
Umur 4 tahun. Aku gemar membaca rangkaian huruf yang terdapat di dalam buku bergambar. Aku marah kalau sepupuku meminjam bukuku.
Umur 5 tahun. Aku suka membaca buku yang gambarnya sedikit. Buku pertama yang ku baca, buku paling istimewa. Ani takut dokter gigi. Berkat buku itu, aku jadi suka dokter gigi. Aku suka permen. Dan tiap bulan ke dokter gigi.
Umur 6 tahun. Aku suka ke Perpustakaan. Bukunya banyak. Berwarna. Bergambar. Hurufnya banyak. Rasanya seperti jatuh cinta kalau masuk ke Perpustakaan. Ah... Kamu tau rasanya kan?
Umur 10 tahun. Aku mulai baca teenlit. WOW. Ceritanya WOW. Aku suka. Dan aku mau jadi tokoh utamanya.
Umur 10,5 tahun. Aku makin jatuh cinta pada alfabet. A sampai Z. Aku selalu ingin merangkainya menjadi kata, kalimat, paragraf dan cerita yang utuh. Aku suka.
Umur 11 tahun. Aku belajar huruf. Merangkai dengan baik. Dan aku jadi kenal kamu. Sastra.
Umur 11,5 tahun. Halo kehidupan remaja. Hari-hari terasa mengasyikan untuk dirangkai jadi kata perkata. Tapi aku belum menemukan kesenangan yang dulu. Entah kenapa Sastra jadi memuakkan. Aku bosan. 10 tahun hanya mempelajari kata itu-itu saja.
Umur 12 tahun. Aku suka lagu. Aku suka lagu barat. Kata-katanya lebih bermakna daripada dari tanah air sendiri. Dan aku mulai suka..... bahasa Inggris.
Umur 13 tahun. Aku rasa aku jatuh cinta lagi. Aku mulai menulis alfabet A sampai Z. Tapi bukan A sampai Z yang dulu. Sekarang berbahasa lain. Bahasa Inggris. Tahun ini aku juga belajar bahasa Jepang. Tapi aku sukanya Inggris.
Umur 14 tahun. Kehidupan terasa lebih asyik untuk dijalani daripada untuk di tulis. Aku bosan dengan Sastra. Aku ingin menjalani hidup yang lebih bebas. Tanpa tulisan.
Umur 17 tahun. Kacau. Buram. Suram. Hancur. Aku putus dengan Sastra Inggris. Aku tidak bisa merajut hari-hari dengan Sastra Inggris. Mimpiku sudah tamat. Aku tetap suka Sastra. Tapi aku tidak mahir merangkai kata dengan bahasa tanah airku. Tensesku kacau kalau berbahasa Indonesia. Lama meninggalkan Sastra Indonesia membuatku iri. Orang-orang banyak berkicau di Twitter dengan bangganya, mengicaukan Sastra Indonesia. Aku ingin seperti mereka. Banyak kata yang ingin aku rangkai dari bahasa Indonesia. Tapi aku harus memulai dari nol lagi.
Ah... aku tidak mau mengulang dari umur 13 tahun lagi.
Minggu, 15 April 2012
Pray before exam!
Allahumma yassir wala tu'assir, rabbi tammin bilkhoir
Rabbishrah li sadri wa yassir li amri wahloul uqdata millisaani yafqahu qawli
Rabbanaa Atina fiddunya hasanatan wa fil aakhirati hasanatan waqina azabannar
Ya Allah SWT, make things easier for me and don't make them difficult.
Ya Allah SWT, make it end well.
Ya Allah SWT, make it end well.
Ya Allah SWT, open my heart for me and make my task easier for me and make loose the knot from my tongue, so they may understand what I say
Ya Allah SWT, give us the goodness of this world and the goodness of the hereafter and save us from the punishment of fire
Ya Allah SWT, give us the goodness of this world and the goodness of the hereafter and save us from the punishment of fire
Birokhmatika ya arhamarrohimin
Ya Allah, Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang
jangan pernah bosan mendengar do'aku ;;)
Langganan:
Postingan (Atom)