Jumat, 25 Maret 2011
Minggu, 20 Maret 2011
samar
malam ini, diantara hafalan BPUPKI dan pertempuran zaman dahulu
pikiranku kembali mengingatkanku tentang rasa itu
rasa yang semakin samar
boleh kamu tanya mauku apa,
aku pun tidak tau apa mauku
aku tak tau,
mengapa semua rasanya jadi hambar
mungkin karena kamu yang mulai pudar
dulu-dulu waktu belum seperti ini
hatiku lebih aktif daripada otakku
terus mengoceh hingga jutaan kata tentangmu
sampai sampai aku lelah sendiri
boleh ku tau kenapa sekarang jadi begini?
kamu semakin jauh, tak bisa teraba
tak bisa ditebak, membuatku terpukul
syok. syarafku mendadak mati rasa
tapi aku tidak akan ambil pusing
aku tidak mau peduli lagi
lebih baik aku sembunyi,
menunggu semua baik kembali
kalau kamu terus begini,
aku jadi ingin diam diam pergi
buka pintu tanpa suara
lalu melompat jauh jauh dari kamu
sayangnya aku tidak pernah tega.
pikiranku kembali mengingatkanku tentang rasa itu
rasa yang semakin samar
boleh kamu tanya mauku apa,
aku pun tidak tau apa mauku
aku tak tau,
mengapa semua rasanya jadi hambar
mungkin karena kamu yang mulai pudar
dulu-dulu waktu belum seperti ini
hatiku lebih aktif daripada otakku
terus mengoceh hingga jutaan kata tentangmu
sampai sampai aku lelah sendiri
boleh ku tau kenapa sekarang jadi begini?
kamu semakin jauh, tak bisa teraba
tak bisa ditebak, membuatku terpukul
syok. syarafku mendadak mati rasa
tapi aku tidak akan ambil pusing
aku tidak mau peduli lagi
lebih baik aku sembunyi,
menunggu semua baik kembali
kalau kamu terus begini,
aku jadi ingin diam diam pergi
buka pintu tanpa suara
lalu melompat jauh jauh dari kamu
sayangnya aku tidak pernah tega.
Jumat, 18 Maret 2011
kamu
kamu sudah besar, sudah dewasa
sudah tau mana yang dibutuhkan,
mana yang diinginkan
tapi kenapa masih berpura-pura?
bukan cuma hati kamu yang merana
aku lebih sakit!
seribu kali lebih sakit!
mungkin kamu tidak pernah membayangkan akan begini jadinya
apalagi aku!
aku tidak pernah tau kalau kamu begitu
kalau akhirnya jadi seperti ini
dan dia juga tidak akan pernah tau
atau mungkin dia lebih tau dari aku?
kamu tau sendiri, aku mengenalmu sebaik aku mengenal diriku sendiri
kamu harus bisa berdamai dengan hatimu
karena aku wanita! aku bisa tau kapan kamu berdusta
sudah terlalu banyak dusta sayang!
aku sudah lelah diselimuti dustamu
kita sudah sama sama dewasa
toh kalau ini yang terbaik, aku bisa apa?
nanti pasti datang yang lebih baik
yang masih murni
aku cuma mau kamu tau,
aku lelah menunggu. menunggu kapan kamu akan jujur pada hatimu
kapan kamu berdamai dengan semua ocehan dari hatimu
kapan kamu berhenti berdusta
aku sudah tidak sanggup menunggu.
sudah tau mana yang dibutuhkan,
mana yang diinginkan
tapi kenapa masih berpura-pura?
bukan cuma hati kamu yang merana
aku lebih sakit!
seribu kali lebih sakit!
mungkin kamu tidak pernah membayangkan akan begini jadinya
apalagi aku!
aku tidak pernah tau kalau kamu begitu
kalau akhirnya jadi seperti ini
dan dia juga tidak akan pernah tau
atau mungkin dia lebih tau dari aku?
kamu tau sendiri, aku mengenalmu sebaik aku mengenal diriku sendiri
kamu harus bisa berdamai dengan hatimu
karena aku wanita! aku bisa tau kapan kamu berdusta
sudah terlalu banyak dusta sayang!
aku sudah lelah diselimuti dustamu
kita sudah sama sama dewasa
toh kalau ini yang terbaik, aku bisa apa?
nanti pasti datang yang lebih baik
yang masih murni
aku cuma mau kamu tau,
aku lelah menunggu. menunggu kapan kamu akan jujur pada hatimu
kapan kamu berdamai dengan semua ocehan dari hatimu
kapan kamu berhenti berdusta
aku sudah tidak sanggup menunggu.
Langganan:
Postingan (Atom)