Senin, 01 Oktober 2018

Sendu

Tak punya kata lain.
Aku menjadikanmu tumpuan tulisanku.
Perasaan kelabu, beserta langit abu-abu.
Menjadi bias isi kalbu.

Boleh kau tanya apa isi hatiku.
Yang mungkin kala itu sedang memburu.
Melakukan hal yang seharusnya tak pernah terjadi.

Tak mengerti dan menyesal; hanya itu yang bisa ku rasa.
Semakin terbayang dibenak, semakin dalam aku tenggelam.

Lukaku.
Lukamu.
Kini kita tenggelam bersama.
Dalam luka yang kita anggap seolah tak pernah ada.
Tapi luka itu ada, nyata dan menganga.

Haruskah kita tetap berpura-pura luka itu tidak ada?
Membawanya berkelana.
Menyelami kehidupan baru.

Ya, kehidupan baru.
Aku berusaha menjadi manusia baru.
Melupakan gores-gores yang berpadu.
Melupakan langit abu-abu.

Tapi sepertinya Tuan belum bisa lupa.
Dan aku pun sesungguhnya sama.

Hai Tuan,
Haruskah kita berpayung sendu selamanya?

Atau haruskah kita berpadu
Menanggalkan luka lalu
Sampai lupa, rasanya sendu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Template by Best Web Hosting